15 Okt. 2012

Kepribadian Muhammadiyah



BAB 1
KATA PENGANTAR

Kepribadian Muhammadiyah adalah sebuah rumusan yang menguraikan tentang jari diri, apa dan siapa Muhammadiyah. Kemudian dituangkan dalam bentuk sebuah teks yang dikenal sebagai Matan Kepribadian Muhammadiyah. Adapaun sejarah pembentukannya dijabarkan sebagai berikut.
Rumusan Kepribadian Muhammadiyah untuk pertama kalinya disusun oleh sebuah tim. Tim tersebut terdiri dari: K.H. Fakih Usman, K.H. Farid Ma’ruf, K.H. Wardan Diponingrat, Dr. Hamka, H. Djarnawi Hadikusumo, M. Djindar Tamimy dan M. Saleh Ibrahim. Pembentukan tim ini dilakukan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, merespon isi pidato K.H. Fakih Usman yang berjudul “Apakah Muhammadiyah Itu?” disampailkan dalam kursus pimpinan Muhammadiyah se-Indonesia bulan Ramadhan 1381 H (1961 M).
Isi pidato itu mengandung makna yang sangat dalam, menggugah dan menarik perhatian para tokoh Muhammadiyah yang datang dari seluruh Indonesia. K.H. Fakih Usman dikenal kaya pengalaman, luas ilmunya dan mendalam ruhul Islamnya yang dapat menggugah semangat para pemimpin Muhammadiyah saat itu. Setelah selesai pidatonya, terjadi mufakat antar tokoh Muhammadiyah untuk merumuskan buah pikirannya agar kelak dimiliki kader-kader Muhammadiyah sekaligus sebagai pedoman organisasi.
Hasil kerja tim perumus materi Kepribadian Muhammadiyah kemudian diserahkan kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah lalu ditetapkan sebagai agenda Sidang Tanwir tanggal 25- 28 Agustus 1962. Setelah melalui pembahasan dan penyempurnaan, akhirnya sidang Tanwir dapat menerimanya. Lalu dibicarakan lagi pada Muktamar Muhammadiyah ke-35 di Jakarta atau yang dikenal Muktamar Setengah Abad. Tanggal 29 April 1963 rumusan tersebut telah sempurna dan lahirlah “Matan Rumusan Kepribadian Muhammadiyah”.   





BAB II
PEMBAHASAN


A.   Sejarah Dirumuskannya Kepribadian Muhammadiyah


          “Kepribadian Muhammadiyah” ini timbul pada waktu Muhammadiyah dipimpin oleh Bapak Kolonel H.M. Yunus Anis, ialah pada periode 1959-1962.
          “Kepribadian Muhammadiyah” ini semula berasal dari uraian Bapak H. Faqih Usman, sewaktu beliau memberikan uraian dalam suatu latihan yang diadakan Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta. Pada saat itu almarhum KH. Faqih Usman menjelaskan bahasan yang berjudul: “Apa sih Muhammadiyah itu?”
          Kemudian oleh Pimpinan Pusat dimusyawarahkan bersama-sama Pimpinan Muhammadiyah Wilayah Jawa Timur (HM. Saleh Ibrahim), Jawa Tengah (R. Darsono), dan Jawa Barat (H. Adang Afandi). Sesudah itu disempurnakan oleh suatu Tim yang antara lain, terdiri dari: KH. Moh.Wardan, Prof. KH. Farid Ma’ruf, M. Djarnawi Hadikusuma, M. Djindar Tamimy; kemudian turut membahas pula Prof.H. Kasman Singodimejo SH. di samping pembawa prakarsa sendiri KH. Faqih Usman.
          Setelah urusan itu sudah agak sempurna, maka diketengahkan dalam Sidang Tanwir menjelang Muktamar ke 35 di Jakarta (Muktamar Setengah Abad). Dan di Muktamar ke-35 itulah “Kepribadian Muhammadiyah” disahkan setelah mengalami usul-usul penyempurnaan. Dengan demikian maka rumusan “Kepribadian Muhammadiyah” ini adalah merupakan hasil yang telah disempurnakan dalam Muktamar ke-35 setengah abad -pada tahun 1962, akhir periode pimpinan HM. Yunus Anis.

B.   Kepribadian Muhammadiyah

            Kepribadian Muhammadiyah adalah rumusan yang menggambarkan hakekat Muhammadiyah, serta apa yang menjadi dasar dan pedoman amal usaha dan perjuangan Muhammadiyah, serta sifat-sifat yang dimilikinya.
Kepribadian Muhammadiyah bukanlah hal (sesuatu) yang baru, Kepribadian Muhammadiyah adalah sesuatu yang menyatu dalam diri Muhammadiyah yang merupakan karakter / watak Muhammadiyah yang menjadi ciri Muhammadiyah.

Kepribadian Muhammadiyah adalah rumusan hasil penggalian dari filosofi, pokok-pokok pikiran, prinsip dasar perjuangan, metode perjuangan, tindakan dan gerak langkah KHA Dahlan; para murid-muridnya dan aktifis Muhammadiyah pada waktu awal.. Dengan demikian, dalam rumusan itu berbagai hal yang tidak sesuai dengan gagasan, cita-cita perjuangan Muhammadiyah dan keteladanan KHA Dahlan dan para muridnya telah dibersihkan. Ringkasnya rumusan itu telah dibersihkan dari hal-hal yang tidak sesuai dengan ajaran dan keteladanan Nabi Muhammad SAW’

            Sesungguhnya kepribadian Muhammadiyah itu merupakan ungkapan dari kepribadian yang memang sudah ada pada Muhammadiyah sejak lama berdiri. KH. Faqih Usman pada saat itu hanyalah mengkonstantir -meng-idhar-kan apa yang telah ada; jadi bukan merupakan hal-hal yang baru dalam Muhammadiyah. Adapun mereka yang menganggap bahwa Kepribadian Muhammadiyah sebagai perkara yang baru, hanyalah karena mereka mendapati Muhammmadiyah sudah tidak dalam keadaan yang sebenarnya.

          K.H. Faqih Usman sebagai seorang yang telah sejak lama berkecimpung dalam Muhammadiyah, sudah benar-benar memahami apa sesungguhnya sifat-sifat khusus (ciri-ciri khas) Muhammadiyah itu. Karena itu kepada mereka yang berlaku tidak sewajarnya dalam Muhammadiyah, beliaupun dapat memahami dengan jelas.

          Yang benar-benar dirasakan oleh KH Faqih Usman ialah bahwa Muhammadiyah adalah Gerakan Islam, berdasar Islam, menuju terwujudnya masayarakat utama, adil dan makmur yang diridhai Allah Subhanahu wata’ala, bukan dengan jalan politik, bukan dengan jalan ketatanegaraan, melainkan dengan melalui pembentukan masyarakat, tanpa memperdilikan bagamana struktur politik yang manguasainya; sejak zaman Belanda, zaman militerisme Jepang, dan samapai zaman kemerdekaan Republik Indonesia.
            Muhammadiyah tidak buta politik, tidak takut politik, tetapi Muhammadiyah bukan organisasi politik. Muhammadiyah tidak mencampuri soal-soal politik , tetapi apabila soal-soal politik masuk dalam Muhammadiyah, ataupun soal-soal politik mendesak-desak urusan Agama Islam, maka Muhammadiyah akan bertindak menurut kemampuan, cara dan irama Muhammadiyah sendiri.
          Sejak partai politik Islam Masyumi dibubarkan oleh presiden Sukarno, maka warga Muhammadiyah yang selama ini berjuang dalam medan politik praktis, mereka masuk kembali dalam Muhammadiyah. Namun karena sudah terbiasa dengan perjuangan cara politik, maka dalam mereka berjuang dana beramal dalam Muhammadiyah pun masih membawa cara dana nada politik cara partai.
          Oleh K.H. Faqih Usman dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada saat itu, cara-cara demikian dirasakan sebagai cara yang dapat merusak nada dan irama Muhammadiyah. Muhammadiyah telah mempunyai cara perjuangan yang khas. Muhammadiyah bergerak bukan untuk “Muhammadiyah’ sebagai golongan.
            Muhammadiyah bergerak dan berjuang untuk tegaknya Islam, untuk kemenangan kalimah Allah, untuk terwujudnya masyarakat utama, adil dan makmur yang diridlai Allah Subhanahu wata’ala. Hanya saja Islam yang digerakkan oleh Muhammadiyah adalah Islam yang sajadah, Islam yang lugas (apa adanya), Islam yang menurut Al-Quran dan Sunnah Rasulullah SAW; dana menjalankannya dengan menggunakan akal pikirannya yang sesuai dengan ruh Islam.
            Secara leksikal, ‘kepribadian’ berasal dari kata ‘pribadi’ yang berarti manusia sebagai perseorangan. ‘Kepribadian’ (dengan imbuhan ke-an) berarti sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakan dirinya dengan orang lain atau bangsa lain.

            Dengan demikian, yang dimaksud dengan kepribadian Muhammadiyah ialah rumusan yang menggambarkan hakekat Muhammadiyah, serta apa yang menjadi dasar dan pedoman amal usaha dan perjuangannya, serta sifat-sifat yang dimilikinya. Narasi berikut ini menjelaskan kepribadian Muhammadiyah yang diharapkan dapat menjadi munthalaq , pedoman dan pijakan utama dalam merumuskan kepribadian seorang muballigh Muhammadiyah, termasuk Muballigh di kalangan mahasiswa.
            Muhammadiyah adalah sebagai Gerakan Islam dan Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar, beraqidah Islam dan bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah. Secara fungsional Muhammadiyah merupakan alat untuk berjuang dan mencapai cita-cita mulia, terwujudnya masyarakat utama, adil, makmur yang diridhoi Allah s.w.t. untuk melaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi, sebagaimana firman Allah s.w.t. :

                                                                                                                     بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ 
            “Sebuah negeri yang indah, bersih, suci dan makmur di bawah perlindungan Rabb Yang Maha Pengampun.” (Saba’ : 15) 
            Untuk mencapai tujuan itulah Muhammadiyah didirikan dengan bersendikan dua pilar gerakan utama; amar ma’ruf dan nahi munkar,berdasarkan :
          وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
            “Adakanlah dari kamu sekalian, golongan yang mengajak kepada keIslaman, menyuruh kepada kebaikan dan mencegah daripada keburukan. Mereka itulah golongan yang beruntung berbahagia.” (Alu Imran : 104)

            Dalam perjuangan melaksanakan usahanya menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, Muhammadiyah merumuskan prinsip-prinsip dasar segala gerak dan amal usaha yang tersimpul dalam Muqaddimah Anggaran Dasar berikut ini :
1.        Hidup manusia harus berdasar tauhid, ‘ibadah dan ta’at kepada Allah s.w.t.
2.        Hidup manusia bermasyarakat.
3.        Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam dengan keyakinan bahwa ajaran Islam itu satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia akhirat.
4.        Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat adalah kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dan ikhsan kepada kemanusiaan.
5.        Ittiba’ kepada langkah perjuangan Nabi Muhammad saw.
6.        Melancarkan amal usaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi.

            Dengan prinsip-prinsip dasar tersebut maka, apapun yang diusahakan termasuk cara-cara atau sistem perjuangannya, Muhammadiyah berpedoman : “Berpegang teguh akan ajaran Allah dan Rasul-Nya, bergerak membangun di segala bidang dan lapangan dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridlai Allah.”


Ø  Pedoman Amal Usaha dan Perjuangan Muhammadiyah


Dengan memperhatikan dasar prinsip di atas, maka apapun yang diusahakan dan bagaimanapun cara perjuangan Muhammadiyah untuk mencapai tujuan tunggalnya harus  berpedoman:
“Berpegang teguh akan ajaran Allah dan Rasul-Nya, bergerak membangun di segala bidang dan lapangan dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridlai Allah SWT”

Ø  Memahami Kepribadian Muhammadiyah

Memahami Kepribadian Muhammadiyah berarti :
1.         Memahami apa sebenarnya Muhammadiyah.
2.         Karena Muhammadiyah ini sebagai organisasi, sebagai suatu persyarikatan yang beraqidah Islam dan bersumber pada Al-Quran dan Sunnah, maka perlu dipahami Islam yang ditegakkan dan dijunjung tinggi ini, mengingat telah banyak kekaburan dalam Islam di Indonesia. Hal ini juga dipergunakan untuk mendasari atau menjiwai segala amal usaha Muhammadiyah sebagai organsisasi.
3.         Kemudian dengan sifat-sifat dan cara-cara yang dicontoh atau diambil dari sejarah awal mula dakwah Rasulullah, menjadi sifat gerak dakwah Muhammadiyah, disesuaikan dengan keadaan dan kenyataan yang dihadapi.




C.   Fungsi Dan Hakikat Kepribadian Muhammadiyah

            Fungsi Kepribadian Muhammadiyah adalah untuk menjadi landasan, pedoman dan pegangan  para pemimpin, aktifis dan anggota Muhammadiyah dalam menjalankan roda organisasi, gerakan dan amal usaha agar tidak terombang-ambing oleh pengaruh luar dan tetap istiqomah kepada cita-cita dan perjuangan Muhammadiyah serta cara memperjuangkan cita-citanya. Artinya tidak terpengaruh oleh paham-paham agama lain, ideologi-ideologi lain, aliran-aliran agama lain, isme-isme, gerakan-gerakan politik, gaya hidup, kebudayaan dan peradaban non muslim serta cara berpikir non muslim (seprti cara berpikir Barat, sekuler, liberal dsb).
Perkembangan masyarakat Indonesia, baik yang disebabkan oleh daya dinamik dari dalam ataupun karena persentuhan dengan kebudayaan dari luar, telah menyebabkan perubahan tertentu. Perubahan itu menyangkut seluruh segi kehidupan masyarakat, diantaranya bidang sosial, ekonomi, politik dan kebudayaan, yang menyangkut perubahan strukturil dan perubahan pada sikap serta tingkah laku dalam hubungan antar manusia.
Muhammadiyah sebagai gerakan, dalam mengikuti perkembangan dan perubahan itu, senantiasa mempunyai kepentingan untuk melaksanakan amar ma'ruf nahi-mungkar, serta menyelenggarakan gerakan dan amal usaha yang sesuai dengan lapangan yang dipilihnya ialah masyarakat, sebagai usaha Muhammadiyah untuk mencapai tujuannya: "menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat utama, adil dan makmur yang diridlai Allah SWT.
Dalam melaksanakan usaha tersebut, Muhammadiyah berjalan diatas prinsip gerakannya, seperti yang dimaksud di dalam Matan Keyakinan Cita-cita Hidup Muhammadiyah.
Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah itu senantiasa menjadi landasan gerakan Muhammadiyah, juga bagi gerakan dan amal usaha dan hubungannya dengan kehidupan masyarakat dan ketatanegaraan, serta dalam bekerjasama dengan golongan Islam lainnya.
Hakikat Kepribadian Muhammadiyah adalah wajah dan wijhah-nya persyarikatan Muhammadiyah. Wajah tersebut mencerminkan tiga predikat yang melekat kuat sebagai Asy Syakhsiyah atau jati dirinya secara utuh. 3 predikat yang dimaksud adalah Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam, Dakwah dan Tajdid.
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam didasarkan pada segi asas (aqidah) perjuangan Muhammadiyah. Muhammadiyah menjadikan Dinul Islam sebagai subyek (sumber nilai) dan sumber obyek (sumber konsep) perjuangannya. Sebagai sumber subyek ialah bahwa semua kegiatan dan amal usaha Muhammadiyah selalu digerakkan dengan dinul ruhul Islam. Sebagai sumber obyek ialah semua kegiatan dan amal usaha Muhammadiyah untuk “menegakkan dan menjunjung tinggi agama Allah SWT. Sebagai sumber nilai dan konsep dinul Islam tidak bisa dipisahkan dari perjuangan Muhammadiyah. Islam telah menjadi “Sibghah” yang mendasari, menjiwai dan mewarnai gerakan Muhammadiyah.
Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah dapat dilihat dakwahnya ditujukan kepada kegiatan dan amal usahanya. Semua dilaksanakan sebagai Dakwah Islamiyah amar ma’ruf nahi munkar.
Muhammadiyah sebagai gerakan Tajdid adalah sifat dakwahnya ditujukan kepada umat Islam. Tajdid yaitu mengembalikan pemahaman dan pengamalan umat terhadap Dinul Islam secara murni yang meliputi benar dan tepat sesuai Al Quran dan Sunnah Rasulullah SAW. Dalam bidang amaliyah tajdid dilakukan bersifat modernisasi. Mengaktualisasikan ajaran Islam sesuai dengan perkembangan kehidupan masyarakat sehingga Dinul Islam menjadi Rahmatan Lil ‘Alamin.

D.   Sifat – Sifat Kepribadian Muhammadiyah
Maka muhammadiyah dalam kehidupanya memiliki sifat – sifat sebagai berikut :
1. "Beramal dan Berjuang Untuk Perdamaian dan Kesejahteraan".

            Dengan sifat ini, Muhammadiyah tidak boleh mencela dan mendengki golongan lain. Sebaliknya, Muhammadiyah harus tabah menghadapi celaan dan kedengkian golongan lain tanpa mengabaikan hak untuk membela diri kalau perlu, dan itu pun harus dilakukan secara baik tanpa dipengaruhi perasaan aneh.

2."Memperbanyak Kawan dari Mengamalkan Ukhuwah lslamiyah"

            Setiap warga Muhammadiyah, siapa pun orangnya, termasuk para pemimpin dan da'inya, harus memegang teguh sifat ini. Dalam rangka untuk "Memperbanyak Kawan dan Mengamalkan Ukhuwah Islamiyah". Inilah, pada umumnya ceramah atau kegiatan dakwah lainnya yang dilancarkan oleh dai-da'i Muhammadiyah memakai gaya "sejuk penuh senyum", bukan dakwah yang agitatif menebar kebencian ke sana ke mari.

            Di kalangan Muhammadiyah di Surakarta terkenal semboyan "Jiniwit Katut". Jiniwit artinya dijiwit (dicubit), tetapi justru lama-lama orang yang njiwit akan katut atau terpiat oleh Muhammadiyah yang selalu bertingkah simpatik kepada siapa pun. Dan tampaknya sifat inilah salah satu rahasia, mengapa Muhammadiyah terus berkembang makin mengakar dalam masyarakat.

3. "Lapang Dada, Luas Pandangdan Dengan Memegang Teguh Ajaran Islam"

            Lapang dada atau toleransi adalah satu keharusan bagi siapapun yang hidup dalam masyarakat, apalagi hidup dalam masyarakat yang majemuk seperti masyarakat Indonesia. Tanpa adanya lapang dada, kehidupan akan goncang. Dan prinsip "Memperbanyak Kawan" tentu berubah menjadi "Memperbanyak Musuh". Namun bagaimana, pun dalam berlapang dada, kita tidak boleh kehilangan identitas sebagai warga Muhammadiyah yang harus tetap memegang teguh ajaran Islam. Dengan demikian, bebas tetapi tetap terkendali.


4. "Bersifat Keagamaan Dan Kemasyarakatan "

            Sifat "Keagamaan dan kemasyarakatan" sudah merupakan sifat Muhammadiyh sejak lahir. Karena ini sifat yang tidak mungkin terlepas dari jiwa dan raga Muhammadiyah. Mengapa? Muhammadiyah sejak lahir mengemban misi agama, sedang agama diturunkan oleh Allah melalui para Nabi-Nya juga untuk masyarakat, yakni untuk memperbaiki masyarakat. Masyarakat adalah "lahan" bagi segala aktivitas perjuangan Muhammadiyah.

            Dua sifat ini, yakni keagamaan dan kemasyarakatan, tidak boleh berdiri sendiri-sendiri. Harus berjalin berkelindan. Karena itu, Muhammadiyah bukan gerakan sosial semata-mata, dan bukan juga gerakan keagamaan semata-mata. Muhammadiyah adalah gerakan kedua-duanya, ya keagamaan ya kemasyarakatan.Tetapi Muhammadiyah juga bukan gerakan politik, sebab kalau gerakan politik, tercermin dalam berbagai amal usaha yang telah tertekuninya selama ini.

5. "Mengindahkan, segala Hukum, Undang-undang Serta dan Falsafah Negara Yang Sah"
sebagai satu organisasi, mempunyai sejumlah anggota. Anggota ini adalah warga negara dari suatu negara hukum. Hukum negara mempunyai kekuatan mengikat bagi segenap warga negaranya. Ini adalah kenyataan. Karena itu, Muhammadiyah mengindahkan semua itu.

6. "Amar Maruf Nahi Munkar Dalam Segala Lapangan Serta Menjadi Contoh Teladan Yang  Baik"

            Salah satu kewajiban tiap muslim ialah beramar ma'ruf dan bernahi munkar, yakni menyuruh berbuat baik dan mencegah kemunkaran. Yang dimaksud kemunkaran ialah semua kejahatan yang merusak dan menjijikkan dalam kehidupan manusia. Tanpa adanya amar ma'ruf dan nahi munkar, tidak akan kebaikan dapat ditegakkan, dan tidak akan kejahatan dapat diberantas. Untuk itu, Muhammadiyah harus sanggup menjadi suri teladan dalam kegiatan ini, baik ke dalam tubuh sendiri ataupun ke luar, ke tengah-tengah masyarakat ramai, dengan penuh kebijaksanaan dan pendekatan yang simpatik.Amar ma'ruf nahi munkar, bagaimanapun harus kita lakukan dengan cara yang baik, sebab kalau tidak begitu, adalah Machiavellisme namanya.

7. "Aktif Dalam Perkembangan Masyarakat Dengan Maksud islah dan Pembangunan Sesuai Dengan Ajaran Islam"

            Kapan pun dan dimana pun Muhammadiyah memang harus selalu aktif dalam perkembangan masyarakat, sebab tanpa begitu, Muhammadiyah akan kehilangan peran dan akan ketinggalan oleh sejarah. Tetapi keaktifan Muhammadiyah dalam perkembangan masyarakat, tidak berarti sekedar ikut arus perkembangan masyarakat, Muhammadiyah adalah kekuatan ishlah dan pembangunan sesuai dengan ajaran.
                                                           
8. "Kerjasama Dengan Golongan Lain Mana Pun, Dalam Usaha Menyiarkan Dan Mengamalkan Ajaran Islam Serta Membela Kepentingannya"

            Menyiarkan Islam, mengamalkan dan membela kepentingan Islam, bukan hanya tugas Muhammadiyah, tetapi juga tugas semua umat Islam.
Karena itu, Muhammadiyah perlu menjalin kerjasama dengan semua golongan umat Islam. Tanpa kerjasama ini,tidak mudah kita melaksanakan tugas yang berat ini.
9. "Membantu Pemerintah Serta Kerjasama Dengan Golongan Lain Dalam Memelihara Negara dan Membangunnya, Untuk Mencapai Masyarakat Yang Adil dan Makmur Yang Diridhai"

            Negara Indonesia adalah memiliki semua warga negaranya, termasuk warga Muhammadiyah. Adalah suatu keharusan dijalinnya kerjasama di antara semua unsur pemilik negara, untuk membangun Negara dan bangsa menuju tercapainya masyarakat yang adil dan makmur yang diridhai Allah.
            Muhammadiyah kemakmuran masyarakat ini, sebab kemakmuran mempersubur iman dan takwa, sedang kemelaratan mempersubur kriminalitas sosial dan kekufuran. Bukankah telah disabdakan oleh Nabi kita, "kada al-faqru ayyakuna kufran" (Kekafiran itu dapat menyebabkan kekufuran).

10. "Bersifat Adil Serta Korektif Ke Dalam dan Keluar, Dengan Bijaksana"

            Dengan sifat adil dan korektif, Muhammadiyah tidak senang melihat sesuatu yang tidak semestinya, dan ingin mengubahnya dengan yang lebih tepat dan lebih baik, meskipun mengenai diri sendiri. Jadi Muhammadiyah tidak tinggal diam saja dan taqlid. Tetapi koreksi pada diri sendiri dan ke luar ini tidak boleh dilakukan dengan sembarangan, melainkan harus dengan adil dan bijaksana.
Kesalahan adalah kesalahan, sekalipun ada pada orang atau golongan lain.Bukan sifat Muhammadiyah tetap bersikukuh membela suatu hal, padahal misalnya jelas-jelas yang dibelanya itu salah atau tidak baik. (Kamal Pasha dkk, 1971: 58-65).








BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

 Berdasarkan apa yang telah pemakalah paparkan dapat kami simpulkan bahwa :

            Muhammadiyah adalah persyarikatan yang merupakan Gerakan Islam. Maksud gerakanya ialah Dakwah Islam dan Amar Ma’ruf nahi Munkar yang ditujukan kepada dua bidang: perseorangan dan masyarakat. ‘kepribadian’ berasal dari kata ‘pribadi’ yang berarti manusia sebagai perseorangan. ‘Kepribadian’ (dengan imbuhan ke-an) berarti sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakan dirinya dengan orang lain atau bangsa lain. “Kepribadian Muhammadiyah” ini timbul pada waktu Muhammadiyah dipimpin oleh Bapak Kolonel H.M. Yunus Anis, ialah pada periode 1959-1962.

             Kepribadian Muhammadiyah adalah rumusan yang menggambarkan hakekat Muhammadiyah, serta apa yang menjadi dasar dan pedoman amal usaha dan perjuangan Muhammadiyah, serta sifat-sifat yang dimilikinya.
Kepribadian Muhammadiyah bukanlah hal (sesuatu) yang baru, Kepribadian Muhammadiyah adalah sesuatu yang menyatu dalam diri Muhammadiyah yang merupakan karakter / watak Muhammadiyah yang menjadi ciri Muhammadiyah.

Fungsi Kepribadian Muhammadiyah adalah untuk menjadi landasan, pedoman dan pegangan  para pemimpin, aktifis dan anggota Muhammadiyah dalam menjalankan roda organisasi, gerakan dan amal usaha agar tidak terombang-ambing oleh pengaruh luar dan tetap istiqomah kepada cita-cita dan perjuangan Muhammadiyah serta cara memperjuangkan cita-citanya. Artinya tidak terpengaruh oleh paham-paham agama lain, ideologi-ideologi lain, aliran-aliran agama lain, isme-isme, gerakan-gerakan politik, gaya hidup, kebudayaan dan peradaban non muslim serta cara berpikir non muslim.

Hakikat Kepribadian Muhammadiyah adalah wajah dan wijhah-nya persyarikatan Muhammadiyah. Wajah tersebut mencerminkan tiga predikat yang melekat kuat sebagai Asy Syakhsiyah atau jati dirinya secara utuh. 3 predikat yang dimaksud adalah Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam, Dakwah dan Tajdid.

            Dengan demikian, perlu difahamkan kepada warga Muhammadiyah: apakah Muhammadiyah itu sebenarnya dan bagaimana cara membawa/menyebarluaskannya. Menyebarkan faham Muhammadiyah itu pada hakekatnya menyebarluaskan Islam yang sebenar-benarnya; dan oleh karena itu, cara menyebarkannya pun kita perlu mengikuticara-cara Rasulullah saw menyebarkan Islam pada awal pertumbuhannya.

B. Saran
            Berdasarkan kesimpulan diatas, diperlukan pemahaman tentang kepribadian kemuhammadiyahan agar tingkah laku kita lebih baik dan teratur sesuai dengan pedoman tingkah laku yg di dasarkan oleh konsep dasar kemuhammadiyahan.










  

DAFTAR PUSTAKA

            Abu-Rabi’, Ibrahim M. Intellectual Origins of Islamic Resurgence in the Modern Arab World. Albany: State University of New York Press, 1996.
            Auda, Jasser. Maqasid al-Syariah as Philosophy of Islamic Law: A Systems Approach. London: The International Institute of Islamic Thought, 1429H/2008 CE
           Haedar Nashir. Manhaj Gerakan Muhammadiyah: Suara Muhammadiyah Agustus 2009




1 opmerking:

  1. SAYA MENYAMBUT ANDA SEMUA DI HALAMAN INI
    INI CERITAKU

    Saya MURNI SANTI, Seorang wanita, ibu, saudara perempuan dan teman dari (Bekasi), Indonesia, saya adalah REAL ESTATE MANAGER dan saya telah mengalami banyak tekanan keuangan akhir-akhir ini, tidak ada yang mau meminjam kami uang untuk menyelesaikan proyek komersial kami yang telah dibangun beberapa bulan sekarang. Saya telah ditipu oleh beberapa perusahaan peminjaman palsu yang mengklaim sejumlah besar uang dari saya tanpa kami tidak menerima pinjaman.

    Saya frustrasi, suami saya mencoba yang terbaik dan membantu, saya akan bunuh diri karena rasa sakit itu, itu terlalu berat untuk ditanggung dan saya kehilangan semua harapan, sampai saya diperkenalkan dengan SEMUA PINJAMAN HIBAH GLOBAL sebuah perusahaan pinjaman yang disponsori oleh bank dunia itu sendiri.

    Saya memutuskan untuk mengajukan pinjaman dan memang menghubungi perusahaan, petugas bagian pinjaman mereka yang benar-benar memberi saya harapan dan mengatakan kepada saya untuk tidak khawatir perusahaan akan meminjamkan uang kepada saya, bahkan ketika jumlah yang saya butuhkan sangat besar, dan semua yang bisa saya berikan kepada mereka persyaratan yang merupakan beberapa informasi pribadi, yang saya lakukan.

    Saya menjalani semua proses, mereka berjanji untuk meminjamkan uang yang saya minta setelah mengonfirmasi bahwa saya memenuhi syarat untuk pinjaman, saya diminta untuk menunggu, yang sangat mengejutkan saya adalah pinjaman masuk ke akun saya dan saya mengkonfirmasinya .. Perusahaan kembali secara finansial dan keluarga saya baik-baik saja, ini membuat hidup saya lebih baik, saya bersyukur kepada Allah dan kepada SEMUA PINJAMAN HIBAH GLOBAL
    GMAIL ..... allglobalgrantloan@gmail.com

    UNTUK MENGHUBUNGI KU
    NAMA Perusahaan: SEMUA PINJAMAN HIBAH GLOBAL EMAIL Perusahaan: allglobalgrantloan@gmail.com
    Whatsapp Perusahaan: +1(301)971-4445
    Nama Saya: MURNI SANTI
    Email Saya: murnisanti55@gmail.com

    AntwoordVee uit